Bisa ditebak, fitur ini segera diikuti oleh vendor smartphone lainnya, seperti HTC dan Samsung. Namun banyak yang masih sangsi dengan keamanan dari fitur ini, salah satunya adalah Profesor Willy Susilo dari Universitas Wollongong, Australia.
Profesor bidang ilmu komputer dan engineering perangkat lunak yang
berasal dari Surabaya ini mengatakan bahwa pemindai sidik jari yang
digunakan Apple dan Samsung hanya gimmick belaka yang mampu dibodohi
oleh peretas, sehingga tidak memberikan keamanan biometrik sesungguhnya
bagi pengguna.
Namun Susilo tidak merasa bahwa teknologi biometrik tidak punya tempat
untuk dunia mobile. Dia menyebut dua teknologi yang diharapkan mampu
menjadi pemindai aman untuk smartphone, yakni pemindai retina dan
pembuluh darah.
Pria yang ahli di bidang kriptografi dan keamanan jaringan ini lebih
optimis mengenai pemindai pembuluh darah, karena menurut periset
pemindai mata bisa meningkatkan resiko kanker.
sumber : BBC
sumber : BBC
0 comments:
Post a Comment